Jantung Koroner Lompat dari Ranking 6 ke 1 Sebagai 'Pembunuh'


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Pada tahun 1999, penyakit jantung koroner masih berada di urutan ke-6 sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Hanya butuh waktu 21 tahun untuk melejit menjadi ranking 1 pada tahun 2020.
"Penyakit jantung koroner sekarang sudah separuh dari jumlah kasus penyakit kardiovaskular. WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit jantung koroner akan menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk negara berkembang seperti Indonesia," jelas Dr Sukman Tulus Putra, Sp.A(K), FACC, FESC, Ketua Program Studi Subspesialis Jantung Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, dalam acara Press Conference 'Inovasi Pelayanan Medis Terpadu dengan Kebijakan Satu Tarif Eka Hospital', di Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, Selasa (17/7/2012).
Padahal, lanjut Dr Sukman, penyakit ini hanya menempati urutan ke-6 pada tahun 1999. Namun karena gaya hidup yang semakin tidak sehat, baik di negara maju dan berkembang, menjadikan kasus penyakit jantung koroner semakin banyak.
Perubahan gaya hidup negara maju dianggap sudah menular ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Ditambah lagi dengan lingkungan yang kotor, kebiasaan merokok yang semakin meningkat, membuat penyakit jantung koroner pun banyak terjadi di negara berkembang.
"Solusinya, pemerintah dan masyarakat harus melakukan pencegahan. Kurangi faktor risikonya, seperti merokok. Merokok itu salah satu penyebab utama jantung koroner. Junk food, kurang olahraga, lifestyle buruk," jelas Dr Sukman, yang juga merupakan Kepala Komite Medis Eka Hospital.
Dr Sukman menjelaskan, proses terjadinya penyakit jantung koroner sebenarnya sudah berjalan sejak masa anak-anak, bahkan bayi. Rokok adalah biang keladinya.
Saat seorang laki-laki sudah merokok sejak usia remaja, gejala penyakit mematikan ini mungkin belum terlihat. Namun proses pengrusakan pembuluh darah terus terjadi hingga 20 tahun kemudian baru terlihat gejalanya.
"10-20 persen remaja di Indonesia sudah merokok. Merokok saat remaja mungkin belum ada apa-apa, tapi prosesnya di pembuluh darah terus berjalan, baru bergejala pada usia 40 tahun. Bahkan bisa dari bayi bila dalam keluarga ada yang merokok," lanjut Dr Sukman.
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Penyempitan ini dapat menyebabkan gejala angina dan serangan jantung.
Faktor risikonya antara lain:
  1. Merokok
  2. Hipertensi
  3. Diabetes Melitus
  4. Obesitas (kegemukan)
  5. Hiperkolesterol
  6. Familial (riwayat keluarga)


Related Posts:

0 Response to "Jantung Koroner Lompat dari Ranking 6 ke 1 Sebagai 'Pembunuh'"

Posting Komentar