Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 48


banner-hkn-48



Sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan; setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan; Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.

Sumber : http://promkes.depkes.go.id/

Related Posts:

KEGIATAN LOKAKARYA TRIBULANAN PUSKESMAS & HALAL BIHALAL TINGKAT KECAMATAN RANCAKALONG

Dalam rangka evaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan Agustus 2012, UPTD Puskesmas Rancakalong mengadakan kegiatan Lokakarya Tribulanan pada hari Rabu tanggal 5 September 2012 bertempat di Balai Desa Nagarawangi.  Kegiatan Lokakarya Tribulanan tersebut dihadiri oleh kader posyandu serta lintas sektor lain yang terkait, selain itu kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dan juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.
Dalam kegiatan evaluasi tersebut para pemegang program kesehatan UPTD Puskesmas Rancakalong menyampaikan hasil kegiatan baik yang sudah mencapai target atau pun yang belum mencapai target.  Khusus untuk kegiatan yang belum mencapai target didiskusikan berbagai upaya untuk meningkatkan capaian target.
Setelah acara Lokakarya Tribulanan dilanjutkan dengan acara Halal Bihalal yang diisi dengan ceramah singkat yang disampaikan oleh Ketua MUI Kecamatan Rancakalong.  Setelah acara demi acara selesai dilanjutkan dengan ramah tamah.


Foto Kegiatan
Kepala UPTD Puskesmas Rancakalong
Camat Kecamatan Rancakalong
Kepala Dinas Kesehatan Sumedang

Tamu Undangan
Panitia Kegiatan


Related Posts:

Kemenkes Gelar Apel Siaga Kesiapan Kesehatan Menghadapi Arus Mudik Lebaran 2012/1433 H


Jakarta, Kementerian Kesehatan melakukan Apel Siaga Kesiapan Kesehatan Menghadapi Arus Mudik Lebaran 2012/1433 H, Kamis (09/08/2012). Apel siaga bidang kesehatan arus mudik balik lebaran 2012 digelar di Lapangan Kantor Kementrian Kesehatan Kuningan Jakarta Selatan. Dipimpin Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, apel tersebut selain diikuti oleh jajaran Kemenkes, juga diikuti anggota TNI Polri, perwakilan rumah sakit swasta dan pemerintah serta anggota PMI yang akan disebar ke 1468 pos kesehatan di jalur mudik Sumatera,  Jawa dan Bali.
Tim kesehatan akan membantu para pemudik yang sakit di perjalanan serta melakukan penyuluhan dan kesehatan di sejumlah tempat makan dan peristirahatan. Karena itu mereka akan dibekali peralatan medis lengkap di setiap posko 24 jam selama arus mudik dan balik lebaran.
Melalui Media Promosi Kesehatan tentang Mudik, Menkes mengajak masyarakat untuk melakukan Mudik yang sehat dan aman

Menteri Kesehatan meninjau Mobil Promosi Kesehatan

Menteri Kesehatan melihat kesiapan kendaraan operasional kesehatan serta ambulance yang akan diturunkan dalam Arus Mudik 2012



Related Posts:

Kurang Tidur Bisa Bikin Orang Jadi Gila?


img
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Ketidakmampuan tidur atau insomnia sebenarnya adalah gejala dari masalah lain. Banyak penelitian telah mengaitkan antara kurang tidur dan penyakit mental. Lantas bisakah kurang tidur membuat Anda menjadi gila?
Kesulitan tidur hanya merupakan gejala dari suatu penyakit, yang dapat disebabkan karena beberapa masalah seperti kelelahan, pengaruh obat, asupan kafein berlebihan, stres dan gangguan tidur.
Namun bila gangguan tidur ini berlangsung lama dan terus-menerus, maka dapat menyebabkan masalah tersendiri.
Kurang tidur dapat memicu gangguan bipolar atau depresi, yang berarti perubahan suasana hati yang drastis, dari sangat baik menjadi sangat buruk.
Insomnia juga dapat menyebabkan paranoia, yaitu gangguan pikiran yang dicirikan berupa kecemasan atau ketakutan yang berlebihan. Insomnia atau kurang tidur dapat menyebabkan pikiran paranoid dalam diri seseorang, sehingga membuka jalan bagi kegilaan (gangguan jiwa), seperti dilansir Boldsky, Jumat (20/7/2012).
Selain itu, kurang tidur juga berdampak pada gangguan memori, kurangnya konsentrasi, menurunnya koordinasi motorik tangan dan mata, yang juga cukup sering terlihat pada orang dengan masalah mental.
Efek kurang tidur tidak terbatas pada orang dewasa saja, tetapi bahkan anak-anak pun bisa menjadi korban. Anak-anak dengan jumlah tidur yang kurang lebih sering didiagnosis dengan masalah perilaku seperti gelisah, hiperaktif dan impulsif.



Related Posts:

Tidur Kurang dari 5 Jam dan Lebih dari 9 Jam Berisiko Pikun


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Tidur merupakan salah satu aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga kondisi kesehatan. Namun nyatanya durasi tidur juga harus dibatasi tidak boleh kurang atau lebih. 
Tidur kurang dari 5 jam atau lebih dari 9 jam per hari berisiko terkena demensia atau penurunan fungsi otak yang salah satu cirinya adalah pikun di hari tua. Tidur 6-8 jam dianggap sebagai kebutuhan ideal manusia.
Baru-baru ini sebuah studi menemukan bahwa rutin tidur siang dan tidur di malam hari terlalu lama bisa jadi merupakan gejala awal penyakit demensia atau bahkan berkontribusi terhadap gangguan otak, terutama jika sudah memasuki masa lansia.
"Hasil ini menunjukkan bahwa ngantuk yang dirasakan sepanjang hari bisa jadi gejala awal penurunan kemampuan kognitif," ujar Dr. Claudine Berr dari Institut National de la Sante et de la Recherche Medical (Inserm) dalam Alzheimer's Association International Conference di Vancouver.
Dalam studi lain yang juga dipresentasikan di Vancouver, sekelompok peneliti dari Amerika menemukan bahwa rutin tidur lebih dari 9 jam dalam semalam atau kurang dari lima jam dapat dikaitkan dengan kemampuan mental yang lebih rendah.
Devore dan koleganya juga menemukan bahwa partisipan yang tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit mengalami perubahan senyawa kimia di dalam otak sehingga mengindikasikan gejala awal penyakit Alzheimer atau bentuk paling umum dari demensia.
"Dari waktu ke waktu durasi tidur yang ekstrem bisa saja berkontribusi terhadap penurunan kemampuan kognitif dan gejala awal Alzheimer dan bukanlah semata gejala pasif dari keduanya," lanjut Devore seperti dilansir dari telegraph, Sabtu (21/7/2012).



Related Posts:

3 Kondisi yang Banyak Dikhawatirkan Saat Puasa


img
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Dalam beberapa hari ke depan masyarakat muslim akan melakukan ibadah berpuasa di bulan Ramadan. Meski begitu ada 3 kondisi yang banyak dikhawatirkan orang mengenai kesehatannya saat berpuasa.
"Kalau untuk kekhawatiran, secara statistik dan praktek saya pribadi memang penyakit maag yang paling banyak," ujar dr Hayatun Nufus, SpPD dari RSCM dalam acara Konferensi Pers Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Selasa (17/7/2012).
dr Hayatun menuturkan ada 3 kondisi yang banyak dikhawatirkan orang ketika ia menjalani ibadan puasa, yaitu:
1. Maag
Banyak orang yang khawatir maagnya akan kambuh jika ia berpuasa, padahal jika penyakit maag yang diderita akibat fungsional maka melakukan puasa justru bisa mengurangi gejala karena membantu makan teratur dan kurangi konsumsi camilan.
Namun jika maag akibat organik, maka perlu pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui apakah kondisinya memungkinkan ia untuk berpuasa. Jika sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, maka biasanya dokter akan memberikan izin untuk berpuasa.
2. Diabetes
Puasa identik dengan makanan yang serba manis seperti es buah, kolak dan makanan lain untuk berbuka puasa. Bagi orang yang diketahui memiliki penyakit diabetes maka asupan makanan manis ini perlu diatur agar kadar gula darahnya tidak meningkat secara drastis tapi juga tidak terlalu rendah.
"Selain pola makan yang salah sehingga kadar gula darah naik, ada juga kekhawatiran seseorang tidak bisa minum obat saat puasa. Jika kadar gula darah naik maka timbul keluhan cepat mengantuk, kondisi tidak fit sampai gejala yang berat," ungkapnya.
3. Kolesterol
Kolesterol juga bisa menjadi hal yang dikhawatirkan saat puasa akibat pola makannya yang tidak teratur, dalam hal ini saat sahur dan buka puasa tidak terkontrol makannya.
Untuk mencegah masalah kolesterol sebaiknya konsumsi buah dan sayur yang cukup, minum yang cukup serta mengurangi makanan yang digoreng-goreng seperti gorengan.
Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung
Pusat konsultasi ahlinya lambung ini merupakan pusat konsultasi kesehatan gratis bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi mendalam mengenai masalah kesehatan lambungnya selama bulan puasa.
"Kami berharap pusat konsultasi ahlinya lambung ini bisa membantu 100-200 orang per harinya untuk melakukan pengecekan dan konsultasi kesehatan," ujar Sinteisa Sunarjo, head of Remedy Division, PT Kalbe Farma, Tbk.
Pusat konsultasi ini dibuka untuk umum mulai tanggal 16-28 Juli 2012 dan pelayanan konsultasinya dilakukan oleh para ahli secara gratis. Untuk tanggal 16-19 Juli 2012 mulai dari jam 10.00-13.00 dan 16.00-18.00, sedangkan untuk tanggal 20-28 Juli 2012 mulai jam 14.30-17.30 dan 19.30-22.30.
Kegiatan ini terintegrasi diantara dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam yang tergabung dalam PAPDI (Perhimpunan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia), ahli nutrisi dan juga psikolog.
Selain dilengkapi dengan beberapa ruang pemeriksaan dan konsultasi, pusat pelayanan ini juga dilengkapi oleh stand edukasi dan permainan interaktif.



Related Posts:

Jantung Koroner Lompat dari Ranking 6 ke 1 Sebagai 'Pembunuh'


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Pada tahun 1999, penyakit jantung koroner masih berada di urutan ke-6 sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Hanya butuh waktu 21 tahun untuk melejit menjadi ranking 1 pada tahun 2020.
"Penyakit jantung koroner sekarang sudah separuh dari jumlah kasus penyakit kardiovaskular. WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit jantung koroner akan menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk negara berkembang seperti Indonesia," jelas Dr Sukman Tulus Putra, Sp.A(K), FACC, FESC, Ketua Program Studi Subspesialis Jantung Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, dalam acara Press Conference 'Inovasi Pelayanan Medis Terpadu dengan Kebijakan Satu Tarif Eka Hospital', di Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, Selasa (17/7/2012).
Padahal, lanjut Dr Sukman, penyakit ini hanya menempati urutan ke-6 pada tahun 1999. Namun karena gaya hidup yang semakin tidak sehat, baik di negara maju dan berkembang, menjadikan kasus penyakit jantung koroner semakin banyak.
Perubahan gaya hidup negara maju dianggap sudah menular ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Ditambah lagi dengan lingkungan yang kotor, kebiasaan merokok yang semakin meningkat, membuat penyakit jantung koroner pun banyak terjadi di negara berkembang.
"Solusinya, pemerintah dan masyarakat harus melakukan pencegahan. Kurangi faktor risikonya, seperti merokok. Merokok itu salah satu penyebab utama jantung koroner. Junk food, kurang olahraga, lifestyle buruk," jelas Dr Sukman, yang juga merupakan Kepala Komite Medis Eka Hospital.
Dr Sukman menjelaskan, proses terjadinya penyakit jantung koroner sebenarnya sudah berjalan sejak masa anak-anak, bahkan bayi. Rokok adalah biang keladinya.
Saat seorang laki-laki sudah merokok sejak usia remaja, gejala penyakit mematikan ini mungkin belum terlihat. Namun proses pengrusakan pembuluh darah terus terjadi hingga 20 tahun kemudian baru terlihat gejalanya.
"10-20 persen remaja di Indonesia sudah merokok. Merokok saat remaja mungkin belum ada apa-apa, tapi prosesnya di pembuluh darah terus berjalan, baru bergejala pada usia 40 tahun. Bahkan bisa dari bayi bila dalam keluarga ada yang merokok," lanjut Dr Sukman.
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Penyempitan ini dapat menyebabkan gejala angina dan serangan jantung.
Faktor risikonya antara lain:
  1. Merokok
  2. Hipertensi
  3. Diabetes Melitus
  4. Obesitas (kegemukan)
  5. Hiperkolesterol
  6. Familial (riwayat keluarga)


Related Posts:

Harvard-IAKMI Tawarkan Beasiswa Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih


img
Menkes Endang (foto: detikHealth)
Jakarta, Salah satu perguruan tinggi terkemuka di dunia, Harvard University, bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan program beasiswa bernama Endang Rahayu Sedyaningsih Scholarship Program (ERS-SP).
Program ini diselenggarakan sebagai wujud penghormatan terhadap mantan Menteri Kesehatan RI, Almarhumah Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, dr, MPH, Dr.PH karena integritasnya dalam memajukan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Bidang yang ditawarkan dalam ERS-SP ini adalah bidang kesehatan masyarakat yang diprioritaskan pada pengembangan promotif dan preventif Traditional Complementary and Alternative Medicine(TCAM), penyakit tidak menular yang juga dikaitkan denganMillennium Development Goals (MDGs), pembiayaan kesehatan yang adil, kesehatan global dan pengembangan upaya hidup sehat.
Tak hanya itu, kesempatan beasiswa untuk bidang lain juga masih terbuka di masa depan. Menurut rilis yang diterima detikHealth, Selasa (17/7/2012), ERS-SP bersifat independen, tidak terikat pada universitas atas beasiswa tertentu dan akan dikelola oleh sekretariat yang dibentuk IAKMI. IAKMI akan bertanggung jawab terhadap laporan tahunan yang menjelaskan siapa saja penerima beasiswa dan output yang dihasilkan.
Program beasiswa ini didanai melalui 3 metode, yaitu program langsung dari Harvard University melalui HENRI Program, donasi langsung khusus untuk ERS-Scholarship Program yang dikelola oleh IAKMI dan pendapatan dari sumbangan yang dikelola oleh IAKMI. Sekretariat ERS-Scholarship akan bertanggungjawab dalam pendanaan program dan menyesuaikannya kepada penerima.
Sampai saat ini, telah diseleksi 8 orang penerima beasiswa atau Harvard Fellows untuk mendalami kebijakan kesehatan Indonesia selama 6 minggu di Harvard School of Public Health mulai awal Juli 2012. Kesemua penerima ini wajib menyusun 2 manuskrip tentang kebijakan kesehatan di Indonesia. Penyusunan manuskrip tersebut dilakukan dengan koordinasi dan dibawah bimbingan Kemenkes dan jajaran terkait.
Manuskrip yang sudah disusun akan disajikan pada bulan September 2012 dalam Lokakarya Nasional Kebijakan Kesehatan. Lokakarya tersebut diharapkan akan menghasilkan opsi kebijakan kesehatan di masa mendatang. Acara ini rencananya akan menghadirkan lembaga donor, akademisi, praktisi, peneliti dan para pemangku kepentingan lainnya.
Kedelapan penerima beasiswa atau Harvard Fellows ERS-Scholarship 2012 adalah sebagai berikut:
1. Suparmi, Msc, dari Badan Litbangkes Kemenkes RI
2. Christiana R Titaley, DDS, MPH, PhD dari Universitas Indonesia
3. Dwi Gayatri, DDS, MPH dari Universitas Indonesia
4. Anna Vipta Resti Mauludyani, MSc dari Institut Pertanian Bogor
5. Rizanda Machmud, MD, MPH, DrPH dari Universitas Andalas
6. Defriman Djafri, MPH, PhD.c dari Universitas Andalas
7. Lina Rospita, MSc, dari SEAMEO-RECFON/U
8. Rina Agustina MD, Msc, dari SEAMEO-RECFON/U



Related Posts:

Ini Dia Jebakan yang Bikin Anda Gemuk di Tempat Kerja

img
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Sebelumnya CareerBuilder.com, situs penyedia lowongan pekerjaan online terbesar di Amerika Serikat telah membuat survei yang mengejutkan. Situs ini mengklaim pekerjaan bisa menjadi penyebab utama penambahan berat badan Anda.

CareerBuilder pun membuat daftar 10 pekerjaan yang seringkali dikaitkan dengan penambahan berat badan seperti pengacara dan dokter. Tak hanya itu, situs ini juga menunjukkan faktor-faktor terbesar yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut. Salah satu diantaranya adalah stres dan setoples permen di pojok meja kerja Anda.

Beruntung para pakar mengatakan ada berbagai tips dan trik yang bisa Anda gunakan untuk melawan penambahan berat badan karena pekerjaan, bahkan Anda bisa menggunakan jam kerja untuk mempromosikan cara makan yang sehat.

"Anda harus mengetahui berbagai aspek tentang diri Anda sendiri, termasuk pemicu penambahan berat badan Anda," ujar Samantha Heller, seorang pakar diet terdaftar. "Saya kira ketika Anda merencanakannya, tentu lebih mudah untuk membuat pilihan-pilihan yang sehat."

Agar lebih jelas, simak 7 faktor teratas yang dianggap berkontribusi terhadap penambahan berat badan di tempat kerja menurut responden survei CareerBuilder berikut berbagai strategi untuk mengatasinya, langsung dari sang ahli seperti dilansir dariHuffingtonpost, Senin (11/6/2012).

1. Duduk
Menurut CareerBuilder, 54 persen responden yang mengalami penambahan berat badan menghabiskan waktu untuk duduk di mejanya seharian. Namun para pakar mengatakan hal itu sangatlah mudah untuk diperbaiki.

"Hal termudahnya adalah mengangkat pantat Anda," kata Heller. Spesifiknya, Heller merekomendasikan Anda untuk beristirahat selama 5 menit setiap jamnya, tentu tak hanya untuk minum/membuat kopi, apalagi merokok.

Cobalah berjalan menyusuri beberapa anak tangga atau keluar ke tempat parkir untuk melakukan jumping jack. Dengan duduk seharian bukan hanya berarti Anda tak bisa membakar banyak kalori, terang Heller, namun kondisi ini juga membuat tubuh Anda malas dan cenderung untuk berperilaku tidak sehat.

2. Makan karena Stres
37 persen responden mengatakan bahwa makan karena stres merupakan penyebab utama penambahan berat badan di tempat kerjanya. Untuk mencegahnya, para pakar memberi Anda dua opsi. Pertama, cobalah untuk mengendalikan stres Anda.

"Stres merupakan fenomena yang umum terjadi di tempat kerja. Kita takkan selalu bisa merubah keadaan yang menciptakan stres, namun apa yang bisa kita lakukan adalah mengubah respon kita," lanjut Heller. Dia pun menyarankan untuk mengambil nafas yang sangat dalam dan lambat sebanyak 5 kali.

Kedua, kuncinya ada di pilihan menu sehat di tangan Anda.

"Pastikan bahwa Anda tetap menyuplai cemilan sehat di meja Anda karena ketika Anda mulai makan karena stres maka cemilan itulah yang akan menyelamatkan Anda," kata Forberg.

3. Makan di Luar
Hanya sekitar 20 persen responden yang mengatakan bahwa rutin makan di luar saat jam kantor berkontribusi terhadap penambahan berat badan Anda.

Jika ini adalah budaya yang melekat pada kantor Anda, maka kuncinya adalah pergilah ke tempat yang Anda tahu memiliki menu sehat seperti ikan, ayam panggang atau salad, terang Bethany Thayer, seorang pakar diet terdaftar dan jubir Academy of Nutrition and Dietetics.

Pertanyaan lainnya adalah apa yang dimaksud dengan 'rutin' menurut responden. Dalam survei ini, lebih dari separuh responden mengaku pergi makan di luar kantor sebanyak sekali seminggu dan hampir seperempatnya makan di luar minimal tiga kali seminggu.

Secara umum, Thayer menyarankan tips yang disebutnya 'aturan 80/20'. "Jika prosentase makan sehat dan olahraga Anda telah mencapai 80 persen, maka Anda bisa mendapatkan 20 persen sisanya untuk bermain-main," tandas Thayer. "Hal itu berarti Anda boleh makan di luar sekali seminggu dan memilih makan makanan apapun yang Anda inginkan."

4. Melewatkan Makan
19 persen pekerja mengaku harus melewatkan jam makannya karena kendala waktu.

"Padahal hal ini bisa diatasi dengan menyiapkan yogurt. beberapa jenis buah atau sandwich selai kacang dan menahan dompet Anda di dalam tas," ujar Heller.

Kuncinya adalah merencanakan segala sesuatu sehingga ketika Anda lembur atau tak punya waktu lebih untuk makan, Anda masih bisa memelihara kesehatan Anda dan menghindari kondisi terlalu lapar dan melampiaskan makan setelah jam pulang kantor, tambahnya.

5. Pesta Perayaan
Perayaan ulang tahun merupakan penyebab utama penambahan berat badan bagi 18 persen responden.

Hanya ada satu pilihan, kata Thayer, yaitu berkonsolidasi dengan rekan-rekan kerja Anda sehingga ketika merayakan sesuatu dengan kue tidak lagi menjadi kebiasaan umum di kantor.

"Anda bisa berbicara secara proaktif dengan kolega Anda, misalnya 'Bisakah kita menggabung seluruh perayaan ulang tahun orang-orang yang lahir di bulan ini dalam satu pesta?" tambahnya. Jika hal itu dianggap tidak menarik atau mustahil dilakukan karena besarnya perusahaan Anda, pasti ada opsi sehat lainnya. Misalnya dengan menyediakan semangkuk buah atau salad sebagai sajian dalam pesta.

6. Toples Permen
Meski mungkin menyediakan setoples permen di meja kerja Anda itu tampaknya seperti isyarat yang bagus, 16 persen responden mengaku bahwa toples permen itu hanya memberi terlalu banyak godaan dan berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.

Para pakar mengatakan bahwa memiliki cemilan sehat (seperti segenggam kacang atau sepotong buah) merupakan hal yang sangat penting.

Opsi lainnya adalah hidrasi, terang Forberg. "Pastikan Anda memiliki botol atau mug yang lebih besar yang dibawa dari rumah atau membelinya gelas khusus untuk diletakkan di kantor," katanya. "Karena kadangkala kita salah menilai haus dengan lapar."

Ingat juga bahwa apa yang Anda lihat berasal dari apa yang ada di pikiran Anda. "Cobalah mulai mengirimkan e-mail pada rekan kerja yang selalu mengeluarkan coklat M&M atau kalau perlu telepon mereka," tambahnya.

"Tempatkan cemilan sehat seperti kacang di toples Anda sendiri untuk diletakkan di pojok meja Anda. Hal itu mungkin juga akan mendorong orang-orang untuk melakukan hal yang sama."

7. Tekanan untuk Makan Cemilan dari Rekan Kerja
Sekali lagi, meski tampaknya rekan kerja atau atasan Anda yang membawakan buah tangan merupakan hal yang baik namun 10 persen responden mengaku merasa tertekan untuk makan makanan tersebut dan tekanan itulah yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan.

"Ini adalah hal yang sulit karena Anda tak bisa mengendalikan datangnya donat-donat di atas meja rekan kerja Anda," aku Forberg. Pilihan Anda pun cukup jelas dan mudah, tidak ada solusi ajaib, terangnya. Pastikan Anda memiliki pilihan cemilan sehat Anda sendiri atau jika hal ini tidak mempan, cobalah membuat obrol
an jujur dengan kolega Anda terkait kekhawatiran Anda itu.


Related Posts:

Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Lidah Tergigit


img 
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Saat makan, berbicara atau diam kadang seseorang bisa secara tidak sengaja lidahnya tergigit. Ini tentu bisa membuat orang tidak nyaman dan sakit, lalu apa hal yang sebaiknya dilakukan?
Lidah yang tergigit membutuhkan waktu untuk sembuh, tapi kondisi ini kadang menyakitkan dan seringkali berubah menjadi luka atau sariawan yang membuat seseorang tidak nyaman untuk makan atau berbicara.
Trauma fisik seperti lidah yang tergigit merupakan salah satu penyebab sariawan. Ini karena sariawan merupakan bentuk luka atau ulkus pada mukosa, ulkus ini bisa bertahan melalui peradangan atau infeksi sekunder.
Umumnya sariawan lebih mudah terjadi jika daya tahan mukosa rongga mulut sedang mengalami penurunan, maka trauma atau bentuk fisik yang terjadi dimulut lebih cepat memicu sariawan.
Untuk itu agar lidah yang tergigit tidak berubah menjadi sariawan dan cepat sembuh, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan seseorang saat lidahnya tergigit, seperti dikutip dariBoldsky, Senin (11/6/2012) yaitu:
1. Lidah yang tergigit bukanlah suatu hal yang serius dan bisa disembuhkan dengan mudah. Hal ini karena kandungan dalam air liur bisa membantu menyembuhkan gigitan.
2. Ketika lidah tergigit, segera letakkan batu es di lidah untuk mengurangi rasa sakit dan juga menghentikan pendarahan.
3. Kumur mulut dengan menggunakan air garam selama beberapa detik, karena air garam bisa menjadi obat rumah yang efektif untuk menyembuhkan dan memiliki zat melawan bakteri serta mencegah infeksi.
4. Jika memiliki madu, maka oleskan 1 sendok madu setidaknya 2 kali dalam sehari, madu yang manis bisa efektif untuk menyembuhkan lidah yang tergigit.
5. Mengonsumsi air, lebih diutamakan menggunakan air dingin karena memberikan efek menenangkan dan bisa sekaligus mengompres.
6. Usahakan untuk menghindari makanan pedas karena bisa meningkatkan peradangan sehingga memperlambat proses penyembuhan.



Related Posts:

Kebiasaan Sehat Agar Tak Diserang Migrain

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Migrain adalah penyakit umum bagi banyak orang. Ini merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh lebih dari 10 persen dari populasi duni. Agar tak diserang, ada beberapa kebiasaan sehat yang Anda lakukan.
Ada banyak cara untuk menyembuhkan sakit kepala migrain, tapi tidak bekerja secara permanen. Setelah beberapa hari, lsakit kepala sebelah ini lagi-lagi akan menyerang.
Diyakini diet yang baik dan sehat dapat menyembuhkan migrain secara alami. Namun, gaya hidup atau kebiasaan tidak sehat bisa memicu sakit kepala tersebut. Jadi, ada beberapa tips yang perlu diingat untuk hidup sehat.
Berikut beberapa kebiasaan hidup sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulkan serangan migrain, seperti dilansir boldsky,Sabtu (9/6/2012):
1. Makan tepat waktu
Melewatkan makan karena alasan apapun dapat mempengaruhi kesehatan dalam banyak cara. Jika Anda menderita migrain dan diet pada saat yang sama, jangan melakukan kesalahan dengan melewatkan makan akan membantu kehilangan lemak tubuh yang ekstra.
Hal ini akan berakhir dengan peningkatkan kadar gula darah dan pada akhirnya dapat menyebabkan migrain. Selain itu, keasaman lambung mempengaruhi otak dan menyebabkan sakit kepala. Untuk menghindarinya, makan tepat waktu dan teratur. Jangan melewatkan makan atau makan terlalu sedikit.

2. Olahraga
Tubuh yang sehat menghasilkan pikiran yang sehat. Untuk tetap fit dan aktif, Anda harus berolahraga secara teratur. Hal ini juga membantu menghindari serangan migrain.

3. Tidur yang cukup
Terlalu banyak tidur atau kurang tidur dapat mempengaruhi tubuh Anda. Tidurlah yang cukup untuk menghindari sakit kepala migrain. Idealnya, orang dewasa sebaiknya tidur selama 6-7 jam dan tidak lebih dari 9 jam sehari. Pertahankan jadwal tidur untuk hasil yang lebih baik.

4. Berhenti merokok
Merokok atau minum alkohol dapat meningkatkan serangan migrain. Jika Anda berpikir merokok dapat membantu mengatasi sakit kepala, cobalah pikirkan lagi.
Nikotin tidak hanya menyebabkan radang di tenggorokan dan paru-paru, tetapi juga membuat Anda kecanduan. Alkohol mengandung tyramine yang memicu migrain. Bila dikonsumsi berlebihan, alkohol dapat menyebabkan sakit kepala dan mabuk.


Related Posts:

Banyak Minum Air Putih Pangkas Risiko Diabetes


img
(Foto: thinkstock)

Jakarta, Bila ingin menjauhi risiko diabetes, ada baiknya Anda mengganti minuman bersoda dan minuman manis lainnya dengan air putih. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak minum air putih dapat menurunkan risiko diabetes.
Peneliti di Harvard School of Public Health menemukan bahwa mengganti minuman manis dengan air putij dapat membantu mencegah gangguan metabolisme, yang pada gilirannya dapat memangkas risiko diabetes.
Temuan ini didasarkan pada penelitian kebiasaan minum pada 83.000 wanita yang sudah dipelajari selama lebih dari satu dekade (10 tahun). Seiring waktu, sekitar 2.700 dari partisipan mengembangkan diabetes.
Wanita yang minum minuman bersoda dan jus buatan memiliki risiko diabetes lebih tinggi, sekitar 10 persen lebih tinggi untuk setiap gelas yang dikonsumsi setiap hari.
Tim peneliti memperkirakan bahwa jika wanita mengganti satu gelas minuman bersoda atau jus buah buatan dengan satu gelas air putih, maka risiko diabetes akan turun sekitar 7 hingga 8 persen.
"Meskipun penurunan risiko tidak terlalu besar, karena diabetes begitu umum dalam masyarakat kita, tapi bahkan 7 atau 8 persen penurunan risiko sudah cukup besar dalam hal populasi," jelas Dr Frank Hu, pemimpin penelitian dari Harvard School of Public Health, seperti dilansir Dailymail, Minggu (3/6/2012).
Studi Dr Hu, yang telah diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition, juga menemukan bahwa kopi tanpa gula atau teh mungkin menjadi alternatif yang baik untuk menggantikan minuman manis.
Para peneliti memperkirakan bahwa mengganti satu gelas minuman bersoda atau jus buah dengan satu cangkir kopi atau teh bisa mengurangi risiko diabetes sebesar 12 menjadi 17 persen.
Dr Hu mengatakan penelitian ini penting dalam menunjukkan bahwa jus buah buatan tidak optimal untuk dijadikan pengganti soda atau minuman manis lainnya.
"Kenyataannya adalah jus buah buatan mengandung jumlah kalori yang sama dan gula sebagai minuman ringan. Intinya bahwa air putih adalah salah satu pilihan yang bebas kalori yang terbaik untuk minuman dan jika air terlalu polos, Anda bisa menambahkan perasan lemon atau jeruk nipis," jelas Dr Hu.

Related Posts: