Agar Ayah ASI Tak Merasa “Tertolak”

ayah-asi
Di masa sekarang, para ayah yang sedang menantikan kelahiran bayi mereka, semakin lebih peduli terhadap manfaat pemberian air susu ibu (ASI). Mereka pun semakin sadar, bukan hanya ibu yang berperan sangat penting dalam pemberian ASI, melainkan juga mereka, para ayah.
Meski demikian, banyak terjadi ayah baru yang sudah semakin paham ini justru berubah pikiran dan menarik diri ketika bayi lahir dan proses menyusui dimulai. Mengapa?
Bukan, ini bukan karena mereka tidak mendukung pemberian ASI, tapi seringkali sang ayah merasa ditinggalkan dalam selama proses ini berlangsung.
Seorang profesor dari Universitas Washington, Pamela Jordan, yang mengeksplorasi efek menyusui pada laki-laki, mengatakan sangat wajar ketika para ayah mengalami satu atau beberapa dari perasaan berikut:
  • khawatir akan lebih sulit menjalin dan mengembangkan ikatan lebih erat dengan bayi mereka daripada sang istri atau ibu sang bayi;
  • perasaan tidak mampu, berpikir apa pun yang dilakukan tidak akan pernah sebanding dengan yang dilakukan istri terhadap bayi mereka;
  • rasa cemburu di bawah sadar terhadap bayi yang hadir di antara mereka dan pasangannya;
  • keyakinan bahwa karena perempuan ditakdirkan untuk menyusui, secara otomatis menjadikan ibu menjadi orang tua yang lebih baik ketimbang.
Langkah pertama yang dilakukan pastilah menyadari dan menerima perasaan-perasaan ini, serta tidak perlu merasa bersalah karenanya. Yakinkan Anda mampu mengatasi semua perasaan itu dengan mulai melakukan hal-hal kecil untuk mendukung istri Anda selama proses menyusui. tugas pasangan Anda dan membantu kapan pun Anda bisa. Misalnya saja bawakan  bantal atau segelas air ketika istri Anda menyusui.
Tawarkan pula untuk membuat bayi bersendawa setelah dia selesai menyusu. Beberapa hasil penelitian menunjukkan, ibu menyusui yang didukung pasangannya akan punya kesempatan lebih lama untuk menyusui dan lebih yakin akan kemampuan mereka dalam memberikan ASI.
Bagaimana mendekatkan ikatan emosi Anda dengan sang bayi? Anda bisa sesering mungkin melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi Anda. Berpelukan, mandi, dan membaca di kursi sambil tidur siang bayi dengan di dada Anda adalah bentuk-bentuk pembangun hubungan yang penting. Ini mirip dengan kedekatan fisik antara bayi dan ibu yang menyusui mereka.
Anda juga bisa  menghabiskan banyak waktu hanya untuk bergaul dengan bayi Anda. Mengajak berjalan-jalan dengan kereta dorong, menempatkannya dalam gendongan dan pergi berbelanja, atau bermain di lantai bersama-sama. Ini memberikan Anda dan bayi Anda kesempatan untuk berdua saja. Semakin sering dilakukan, semakin yakin Anda terhadap kemampuan sebagai orangtua.
 
 

Related Posts:

Menjadi Donor ASI

donor-asi
Mendapatkan Ais Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah hak semua bayi. Meski demikian ada beberapa kendala yang menyebabkan bayi tidak bisa mendapatkan ASI eksklusif, misalnya produksi ASI kurang atau ibu/bayi memiliki masalah kesehatan.
Di sisi lain, banyak ibu menyusui yang dikaruniai ASI berlimpah. Mereka merasa jika sayang kelebihan ASI itu terbuang percuma. Donor ASI pun menjadi solusi dan belakangan semakin populer di Indonesia.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, sendiri secara resmi telah menetapkan ASI donor dari ibu lain di urutan ketiga dalam protokol pemberian asupan bagi bayi, setelah ASI langsung dan ASI perah dari ibu.
Namun dalam berbagi ASI, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan menyangkut kesehatan dan pandangan hukum agama.
Dari segi kesehatan, misalnya, seorang ibu yang mengidap HIV positif tidak dianjurkan mendonorkan ASI. Ini berkaitan dengan kekhawatiran terhadap risiko penularan dan efek samping, serta terapi pengobatan yang sedang dilakukan.  Meski demikian, di luar negeri sudah jamak dilakukan pemanasan ASI donor secara rutin dengan metode flash heating untuk menonaktifkan virus HIV.
Pertimbangan juga dibutuhkan bagi ibu calon donor yang mengidap virus Hepatitis B dan C. Teorinya, memang ada kemungkinan risiko penularan virus Hepatitis B dan C, namun ini hanya akan terjadi jika ASI yang didonorkan terkontaminasi darah ibu yang menderita penyakit tersebut (misalnya oleh putting payudara yang terluka atau lecet).
Ibu yang terinfeksi HTLV juga tidak disarankan menyumbangkan ASI-nya. Namun demikian, HTLV-1 dan seluruh sel-selnya akan musnah dalam jangka waktu 20 menit dengan memanaskan ASI pada suhu 56 derajat Celcius atau membekukannya pada suhu minus 20 derajat Celcius selama 12 jam.
Ibu perokok, pengguna obat-obatan, dan peminum alkohol juga perlu berhati-hati dalam mendonorkan ASI. Alkohol dapat menyebabkan gangguan tidur pada bayi, sementara mengonsumsi kafein dalam jumlah besar dapat menyebabkan bayi menjadi rewel. Penggunaan seluruh jenis narkotika dan obat-obatan terlarang juga tidak aman.
Sementara dalam hal agama, khususnya dalam hukum Islam, dengan berbagi ASI,  bayi yang meminum ASI dari ibu lain, baik secara langsung dari payudara atau lewat ASI perah, otomatis menjadi saudara sepersusuan dengan bayi ibu yang mendonorkan ASI tersebut. Apabila kedua bayi tersebut berlainan jenis, perempuan dan laki-laki, di kemudian hari dilarang untuk menikah. Namun pandangan lain menyebutkan tidak semudah itu menentukan seorang bayi penerima donor ASI menjadi saudara sepersusuan, tergantung dari sifat penyusuan itu sendiri (langsung atau tidak langsung/ASI perah).
 
 

Related Posts:

Pentingnya Pojok Laktasi untuk Ibu dan Bayi

pojok-laktasi
Keberadaan pojok laktasi di tempat umum dan perkantoran penting sekali untuk menaikkan persentase pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Menurut catatan UNICEF, cakupan ASI eksklusif di Indonesia terus turun, dari 86 persen pada 1986 menjadi 39,5 persen pada 2002. Angka itu makin jauh dari target nasional, yakni 80 persen.
Turunnya persentase ini bisa jadi didorong pula oleh makin banyaknya ibu menyusui yang juga harus bekerja, sementara kesempatan untuk menyusui dan memerah ASI belum banyak. Beberapa hasil penelitian menunjukkan, kesempatan ibu bekerja untuk menyusui dan memerah ASI di tempat kerja adalah 62 persen di perkantoran pemerintah dan 50 persen di perkantoran swasta.
Nia Afriana dari program studi ilmu kesehatan masyarakat Universitas Indonesia juga pernah meriset hanya 28% ibu bekerja yang berhasil memberikan ASI eksklusif.  Ini menyedihkan mengingat hak bayi memperoleh ASI eksklusif dijamin Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Penyediaan pojok laktasi di tempat-tempat umum dan perkantoran, termasuk puskesmas dan rumah sakit, sebetulnya diwajibkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012. Namun banyak yang belum menyediakannya karena berbagai alasan, misalnya pengeluaran biaya lebih untuk membangunnya atau berkurangnya waktu untuk bekerja bagi karyawati yang menyusui atau memerah ASI di kantor.
Sejak keluarnya PP tersebut, masih sedikit kantor dan tempat umum yang menyediakan pojok laktasi. Dari yang telah menyediakannya pun, hanya segelintir di antaranya yang membuat pojok itu menjadi nyaman dan sangat memperhatikan privasi ibu menyusui. Misalnya memiliki bilik-bilik untuk memerah ASI, tempat mengganti popok bayi, dan tempat mencuci botol susu.
Semoga dengan berjalannya waktu, semakin banyak pengelola kantor dan tempat umum sadar penambahan jumlah dan kualitas pojok laktasi diperlukan untuk mendukung pemberian ASI eksklusif. Secara tidak langsung penyediaan pojok laktasi mendorong naiknya derajat kesehatan dan kecerdasan generasi penerus bangsa.

Related Posts:

Hangatnya Jahe Mampu Membawa 8 Manfaat Kesehatan Ini


Hangatnya jahe mampu membawa 8 manfaat kesehatan ini 
Merdeka.com - Jahe, salah satu rempah-rempah populer ini mudah Anda temukan dalam masakan Indonesia. Aroma dan hangatnya yang khas juga bisa Anda gunakan untuk menghangatkan badan Anda ketika Anda sedang merasa kedinginan atau sedang tidak enak badan. Berikut adalah manfaat jahe untuk kesehatan Anda seperti dilansir dari indiatimes.com.
  1. Menggigit sepotong kecil jahe mampu sebelum makan mampu meningkatkan nafsu makan Anda.
  2. Jahe mampu mendukung kerja cairan pencernaan untuk menyehatkan sistem pencernaan Anda.
  3. Jahe membantu untuk menyerap nutrisi penting dalam tubuh.
  4. Jika Anda merasa mual dan perut terasa tidak enak, kunyahlah beberapa potong jahe dengan madu.
  5. Sulit untuk buang air besar? Kunyah sepotong kecil jahe.
  6. Mengunyah jahe juga mampu meredakan sakit persendian sebab jahe mengandung sifat anti-inflamasi di dalamnya.
  7. Teh jahe sangat bagus untuk menyehatkan tenggorokan dan meredakan hidung tersumbat.
  8. Jahe memiliki sifat afrosidiak yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan seksual Anda.

Beberapa bahan alami di sekitar Anda ternyata bermanfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah jahe. Oleh karena itu selalu sediakan jahe di rumah Anda sebagai pertolongan pertama atas gangguan kesehatan ringan yang Anda alami.

Sumber : http://www.merdeka.com

Related Posts: