Jakarta, Kematian pada penderita Tuberculosis (TBC) paling banyak dipicu oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Namun ada faktor lain yang tak kalah mematikan, yakni rokok yang menyumbang 40 juta kematian pada penderita TBC di seluruh dunia.
Sebuah laporan ilmiah di British Medical Journal menunjukan, tiap tahunnya rokok menyumbang 18 juta kasus paru-paru pada penderita TBC di seluruh dunia. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan pada 2050 akan ada 40 juta kematian pada penderita TBC yang dipicu oleh rokok.
Peningkatan pada kasus kematian penderita TBC yang disebabkan oleh rokok terjadi secara merata di berbagai negara. Namun secara khusus negara-negara di wilayah Afrika, Mediterania dan Asia Tenggara diperkirakan akan mengalami peningkatan paling besar.
"Mengurangi konsumsi tembakau akan sangat efektif mengurangi tingkat kematian hingga 27 juta pada tahun 2050," ungkap Sanjay Basu dari Univeristy of California yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Channelnewsasia, Rabu (5/10/2011).
Meski tergolong penyakit kuno, hingga saat ini belum ada satu negarapun yang benar-benar bebas dari TBC. Meski begitu, negara-negara di wilayah tropis umumnya punya angka kejadian yang lebih tinggi termasuk Indonesia yang menduduki peringkat 5 dan menyumbang 5,8 persen kasus di seluruh dunia.
Sulitnya memberantas TBC antara lain karena kuman penyebabnya sudah mulai bermutasi. Kuman TBC yang sudah kebal pada sedikitnya 2 kombinasi obat disebut Multiple Drug Resistant TB (MDR-TB) sedangkan yang lebih kebal lagi disebut Extensive Drug Resistant TB (XDR-TB).
Kendala berikutnya dalam pengobatan TBC adanya infeksi lainnya yang lebih berbahaya, yakni HIV yang melumpuhkan sistem kekebalan tubuh. Di kalangan pengidap HIV, penularan kuman TBC menjadi infeksi oportunistik yang paling banyak memakan korban jiwa.
Sumber : www.detikhealth.com
0 Response to "Rokok Sumbang 40 Juta Kasus Kematian Penderita TBC se-Dunia"
Posting Komentar