Chicago, Penyebab stres (stresor) psikososial yang menyebabkan ketakutan, kecemasan dan enggan bergaul dengan orang-orang sekitar, telah dikaitkan dengan perkembangan kanker payudara. Stresor tersebut dapat meningkatkan agresivitas perkembangan kanker payudara.
Peneliti dari University of Illinois di Chicago menemukan bahwa pasien kanker payudara dengan tingkat stres tertinggi memiliki tumor yang paling agresif. Stres berperan dalam sistem saraf otonom, yang merupakan faktor yang mempunyai pengaruh dalam mengatur denyut jantung, tekanan darah, otot dan kelenjar.
Penelitian ini melibatkan 989 wanita yang telah didiagnosa dengan kanker payudara dalam 3 bulan sebelumnya. Penelitian dilakukan untuk menilai tingkat stres peserta penelitian dan menemukan bahwa, para wanita dengan tingkat stres yang lebih tinggi memiliki peningkatan kejadian kanker payudara yang agresif.
Sekitar 38 persen dari partisipan juga lebih mungkin untuk memiliki estrogen-receptor negative tumor. Biasanya pada kondisi tersebut seseorang tidak akan merespon pemberian terapi obat seperti tamoxifen.
"Namun mekanisme mengenai hubungan stres psikososial dan agresivitas kanker payudara belum jelas," kata Garth Rauscher, yang memimpin penelitian tersebut seperti dilansir dariHealthNews, Selasa (27/9/2011).
Peneliti menyimpulkan bahwa, tingkat stres dalam kehidupan pasien mempengaruhi agresivitas kanker payudara. Hal Ini memungkinkan bahwa seseorang yang didiagnosa dengan kanker payudara yang lebih agresif akan membutuhkan perawatan stres yang lebih intensif.
Black dan Latina, dua orang perempuan yang terlibat dalam penelitian ini menunjukkan nilai stres yang lebih tinggi. Sehingga kedua perempuan tersebut memiliki tingkat agresivitas kanker yang lebih tinggi.
Perbedaan rasial pada wanita yang didiagnosa menderita kanker payudara bukanlah hal baru. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology pada bulan Juli 2011 menyatakan bahwa wanita kulit hitam lebih mungkin meninggal akibat kanker payudara dibandingkan wanita kulit putih.
Kelompok wanita kulit hitam di Amerika Serikat cenderung memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan wanita kulit putih. Namun, para peneliti belum dapat menemukan hubungan antara tingkat kelangsungan hidup dan obesitas.
Beberapa peneliti telah menghubungkan kedua hal tersebut dengan perbedaan dalam biologi tumor dan akses perawatan kesehatan yang sangat berperan untuk penyembuhan penyakit.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, sekitar 210.000 kasus baru kanker payudara telah didiagnosa setiap tahun. Dan diperkirakan setiap tahun, hidup 40.000 wanita bergantung pada penyakit ini. Disarankan untuk melakukan mammogram tahunan dimulai pada usia 40 tahun dan akan dilakukan pemeriksaan ulang setiap 1-2 tahun.
Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di dalam sel-sel payudara. Ada berbagai jenis kanker payudara, tetapi kanker yang dimulai di saluran susu (duktal karsinoma) adalah jenis yang paling umum.
Setelah kanker kulit, kanker payudara adalah kanker paling umum didiagnosis pada wanita di Amerika Serikat. Kanker payudara dapat terjadi pada pria dan wanita, tetapi itu jauh lebih umum pada wanita.
Tingkat kelangsungan hidup kanker payudara telah meningkat dan jumlah kematian telah menurun, berkat sejumlah faktor seperti deteksi dini, pengobatan baru, dan pemahaman yang lebih baik daripenyakit tersebut.
Sumber : www.detikhealth.com
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus